Senin, 21 Mei 2012

ANTARA FOB DAN CIF








Privatisasi Perusahaan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN, Dahlan Iskan meminta izin pimpinan DPR melepas sebagian saham atau privatisasi sejumlah perusahaan plat merah.
Jajaran pejabat BUMN dipimpin Dahlan pun melakukan pertemuan dengan pimpinan DPR di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/3/2012).
Dahlan mengatakan, izin yang diharapkan datang dari wakil rakyat itu adalah untuk IPO PT Semen Baturaja dan PT Industri Gelas, penawaran saham baru (right issue) PT BTN Tbk dan PT Kimia Farma Tbk, pelepasan saham PT Inti dan PT Industri Sandang Nusantara dengan skema strategic sales.
Bekas Dirut PT PLN ini sesumbar agar saham-saham perusahaan BUMN dimiliki rakyat Indonesia. Dan hal itu ia sampaikan saat pertemuan dengan pimpinan DPR.
"Jangan sampai terulang seperti (IPO) PT Garuda. Dan kebetulan waktu itu saya nggak tahu seperti apa. Saya bilang, rasanya nanti aku minta izin bagaimana agar saham itu ikut dimiliki oleh rakyat setempat. Bagaimana jalannya, saya lagi cari jalan," kata Dahlan.
Menurut Dahlan, rencana privatisasi ini akan dimatangkan dalam rapat dengan komisi terkait di DPR. "Memang tadi itu bukan forum menyetujui atau tidak menyetujui para expert," pungkasnya.

Diatas merupakan sedikit contoh Kasus Yang berkaitan dengan Privatisasi Perusahaan, sebenarnya apa itu Privatisasi Perusahaan? Dan apa implikasinya buat rakyat?
Privatisasi mengandung makna sebagai berikut :
Perubahan peranan Pemerintah dari peran sebagai pemilik dan pelaksana menjadi regulator dan promotor dari kebijakan, serta penetapan sasaran baik nasional maupun sektoral;
Para manajer selanjutnya akan bertanggung jawab kepada pemilik baru. Diharapkan pemilik baru akan mengejar pencapaian sasaran perusahaan dalam kerangka regulasi perdagangan, persaingan, keselamatan kerja dan peraturan
lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah termasuk kewajiban pelayanan masyarakat.
Pemilihan metode dan waktu privatisasi yang terbaik bagi Badan Usaha dan negara mengacu kepada kondisi pasar dan kebijakan regulasi sektoral.
Salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui privatisasi adalah memberikan kontribusi finansial kepada negara dan Badan Usaha, mempercepat penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, membuka akses ke pasar internasional dan alih teknologi serta transfer best practice kepada Badan Usaha.
Arah kebijakan privatisasi diklasifikasikan berdasarkan 3 (tiga) jenis sruktutur industri yaitu untuk Badan Usaha yang industrinya kompetitif dilakukan Initial Public Offering (IPO) atau strategic sales, untuk Badan Usaha yang industrinya sudah sunset dilakukan divestasi dan untuk Badan Usaha yang usahanya bersifat natural resources base tetap dipertahankan sebagai Badan Usaha.
Membaca pernyataan Tanri Abeng dan Master Plan BUMN Tahun 2003 -2006 ternyata tidak mudah. Dari sana saya hanya menangkap pesan bahwa privatisasi itu adalah menjual perusahaan milik negara kepada swasta. Tujuannya agar pemerintah saat ini mampu menutupi kekurangan duit pada anggaran belanjanya.
Kenapa mesti menutupi kekurangan belanja anggaran dengan menjual harta negara?  Kalau saya bulan ini kurang pendapatannya, biasanya anggaran juga dikurangi. Kenapa pemerintah tidak bisa seperti itu ya?
Menurut berita Jurnal Nasional itu BUMN yang akan dijual adalah PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, PT Jasa Marga, PT Garuda Indonesia, dan PT Indonesia Power. Semuanya adalah perusahaan yang berpeluang menghasilkan untung. Tentunya banyak pengusaha yang berminat membelinya.
Setelah itu, kita (pejabat negara yang menjual dan rakyat yang dijual hartanya) akan gigit jari. Jadi menurut saya privatisasi adalah menjual harta rakyat untuk menutupi kekuarangan uang pemerintah pada saat berkuasa sekarang.

Senin, 27 Juni 2011

Mengapa Persediaan Perlu Dikelola?

Ada 3 jawaban mendasar atas pertanyaan dari judul artikel ini :


1.        Persediaan merupakan investasi yang membutuhkan modal besar.
2.        Mempengaruhi pelayanan ke pelanggan.
3.        Mempunyai pengaruh pada fungsi operasi, pemasaran, dan fungsi keuangan.
Mari Kita Membahasnya satu persatu :

1) Persediaan merupakan investasi yang membutuhkan modal besar 

Merupakan Hal yang sangat perlu diperhatikan untuk mengatur persediaan agar tidak merugikan bagi pengusaha namun malah memberikan keuntungan maksimal.
Awalnya, tujuan utama pengusaha adalah agar tercipta efesiensi waktu yang maksimal memberi pelayanan ke pelanggan, tentu pelanggan tidak akan menunggu lama atau bahkan tidak perlu menunggu jika barang yang mereka pesan sudah tersedia di Gudang ataupun tempat penyimpanan perusahaan, namun apa jadinya jika barang yang disimpan untuk kepuasan pelanggan tersebut ternyata terlalu banyak atau ada tidak sesuai dengan prediksi kasar sang pengusaha? tentu saja akan menimbulkan biaya perawatan yang BERLEBIH! dan itu merupakan suatu kerugian yang besar bagi pengusaha. Awalnya mengincar keuntungan dengan efesiensi produk di akhir malah mendapat kerugian dengan biaya perawatan barang yang disimpan tersebut! waduh.. waduh..
Nah, itulah mengapa persediaan perlu dikelola, agar pengusaha tahu "timing" tepat seberapa banyak barang yang mesti disimpan dan tidak "dibeli" untuk dijadikan persediaan, agar mendapat keuntungan maksimal tanpa harus menanggung biaya perawatan.

2) Mempengaruhi Pelayanan Ke Pelanggan

Apa jadinya jika di suatu hari yang cerah seorang pelanggan datang kepada anda dan ingin membeli barang dalam jumlah yang besar dan anda tidak mempunyai stock barang yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan tersebut? pastinya akan menimbulkan ketidakpuasan dan kekecewaan konsumen terhadap layanan perusahaan anda! suatu hal yang buruk bukan? parahnya lagi disini teori 1:8 bisa saja terjadi, dimana 1 konsumen yang tidak puas bisa saja menceritakan ketidakpuasannya tersebut kepada 8 orang temannya dan 8 orang tersebut menceritakan kepada 64 orang lainnya dan begitu seterusnya. Wow, akan ada dampak yang mengerikan dari 1 konsumen yang tidak puas terhadapa pelayanan anda!
Itulah sebabnya perlu untuk mengelola persediaan agar hal mengerikan diatas tidak terjadi, tentu saja dengan mencegahnya yaitu memberikan konsumen yang memesan tersebut sejumlah barang yang dia minta agar seberkas senyum kepuasan terpancar dari mulutnya dan andapun akan merasakan keuntungannya.

3) Mempunyai pengaruh pada fungsi operasi, pemasaran dan fungsi keuangan
Ini merupakan hal namun merupakan hal yang paling penting dan mendasar mengapa sebenarnya Persediaan itu perlu untuk dikelola, karena seperti konsep "kartu jatuh", satu kartu pertama jatuh akan mengakibatkan semua kartu yang disusun jatuh, begitu juga dalam konsep manajemen persediaan. Jika dari awal persediaan sudah tidak efesien dan menimbulkan kerugian maka akan berimbas pada kinerja Operasi, Pemasaran dan berpengaruh pada penjualan yang berakibat pada sektor keuangan Perusahaan.
Bagaimana jika barang yang diperlukan tidak ada maka bagian operasi akan terhambat untuk bekerja begitu pula jika barang terlalu banyak maka pekerjaan akan menjadi lebih banyak karena bagian operasi akan kerepotan pula mengurus perawatan barang tersebut.
Selanjutnya, jika bagian operasi telah mengalami kesulitan maka bagian pemasaran pun akan terkena dampaknya, apa yang akan mereka bawa ke konsumen jika ternyata barang mereka Out of Stock, dan berlanjut pada keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan menjadi berkurang atau malah merugi.